Biodata Violenzia Jeanette
Violenzia Jeanette adalah selebgram, aktris dan pebisnis dari Manado, Sulawesi Utara. Ia lahir pada 7 Juli 1990, sehingga di tahun 2025 ini umurnya sudah 35 tahun. Awalnya ia tumbuh dalam keluarga Kristen, tapi kemudian memutuskan menjadi mualaf dan memeluk agama Islam.
Karier publik Vio dimulai lewat akting—film horor seperti Suster Keramas 2 (2011) yang membesarkan namanya. Dia kemudian terlibat dalam sinetron & konten selebgram, endorsement, serta bisnis sendiri seperti produk tas branded bernama Jean Luxee atau Woman Needs Luxury.
Violenzia dikenal publik juga dengan nama panggilan Vio atau julukan “Mama Thofu”. Di bagian Pendidikan, Violenzia Jeanette adalah lulusan sarjana Ilmu Komunikasi, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang membuatnya semakin percaya diri dalam mengeksplor kemampuan aktingnya.
Selain itu, Violenzia sudah memiliki tiga anak (Zehra Serena, Zavier Hiroshi, Zurio Davi) dari pernikahannya sebelumnya dengan Rheza Pahlawan, yang kemudian berakhir pada 2022. Selebritas ini juga aktif di media sosial sebagai pengaruh visual & lifestyle; sering muncul sebagai Brand Ambassador dan aktris layar lebar atau pengisi film horor.
Ia juga dikenal dengan keterbukaan tentang persoalan hidupnya—seperti tantangan jadi ibu tunggal, menjaga citra publik, serta hubungan asmara yang menarik perhatian netizen termasuk dengan Marcelino Lefrandt.
Perjalanan Hidup & Karier
Perjalanan Violenzia Jeanette dimulai sejak muda di Manado. Sejak kecil, ia sudah terpapar budaya kreatif / ekspresi visual, tapi karier profesionalnya baru melesat saat memutuskan pindah ke Jakarta dan terjun ke dunia hiburan. Salah satu pekerjaan awalnya adalah sebagai SPG (sales promotion girl) sebelum kemudian mendapat kesempatan di dunia peran.
Debut akting Vio terjadi di film Suster Keramas 2 sekitar tahun 2011, dimana dirinya tampil sebagai pemeran. Film horor menjadi salah satu genre yang ia sering pilih, misalnya Suster Keramas 2, Tumbal Jailangkung, Kuntilanak, dan lain-lain. Perannya di film-horor ini membantu menumbuhkan citra publik sebagai aktris “dengan nyali” di genre menantang.
Setelah mulai dikenal lewat film, Violenzia memperluas karier ke dunia digital & media sosial. Ia menjadi selebgram aktif, kerap mengunggah konten style hidup, parenting, kecantikan, dan juga endorsement. Sebagai pengusaha, Vio menjual tas mewah, produk fashion / luxury goods, dan pernah punya label tas brand sendiri Jean Luxee atau Woman Needs Luxury.
Di kehidupan pribadi, Violenzia menikah dengan Rheza Pahlawan pada sekitar 2018 tapi rumah tangganya berakhir di 2022 setelah isu perselingkuhan muncul. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai tiga anak bernama Zurio Davi, Zehra Serena, dan Zavier Hiroshi. Sejak bercerai, dia mengambil peran ganda sebagai ibu & kepala rumah tangga serta kini aktif kembali dalam beberapa hubungan asmara yang menjadi sorotan media.
Meskipun usianya tidak muda lagi di dunia hiburan yang makin kompetitif, Vio tetap menjaga eksistensi — ia muncul di konten sosial media, masih ditawari endorsement, aktif sebagai brand ambassador.
Ia juga dikenal menjaga fitness/hobi olahraga agar bentuk fisiknya tetap terlihat & menjadi bagian dari citranya. Usia & penampilan tetap jadi bahan pembicaraan netizen, banyak netizen yang masih membandingkannya dengan seleb muda seperti Fuji, yang memicu komentar & perdebatan tentang usia dan kecantikan.
Fakta Menarik
- Berawal dari pekerjaan bukan dunia panggung: Sebelum terkenal sebagai aktris/selebgram, Violenzia pernah bekerja sebagai SPG dan account executive.
- Genre film horor jadi awal besar: Film horor seperti Suster Keramas 2, Tumbal Jailangkung, dan Kuntilanak memperkenalkannya sebagai aktris yang siap tampil dalam genre yang menantang secara fisik dan emosional.
- Bisnis sendiri sebagai diversifikasi karier: Vio tidak hanya mengandalkan akting & endorsement, tapi juga membangun usaha produk luxury, terutama tas branded, untuk sumber pendapatan lain.
- Menjadi ibu tunggal kuat setelah perceraian: Setelah bercerai pada 2022, Vio mengurus ketiga anaknya sekaligus, sambil tetap bekerja dan menjaga citra publiknya.
- Transformasi spiritual yang signifikan: Lahir di keluarga Kristen, kemudian menjadi mualaf sejak usia sekitar 19 tahun, yang menandai perubahan besar dalam identitas pribadinya.
- Hubungan asmara jadi sorotan publik: Kabar hubungannya dengan Marcelino Lefrandt sering muncul di media & media sosial, terutama karena berbeda agama sehingga menimbulkan diskusi publik.
- Nama julukan “Mama Thofu” yang kuat: Julukan ini menempel di publik dan media sosial, menjadikannya mudah dikenali serta melekat sebagai bagian identitas publiknya sendiri.