Biodata Maria Clarin
Maria Clarin, atau yang kerap dipanggil Karin, adalah beauty influencer dan cosplayer asal Batam yang lahir pada 12 Juni 2003. Aktivitasnya di TikTok dan Instagram (@mariadelouvre) jadi sorotan setelah ia aktif mengunggah karya makeup anime dan fashion K‑pop yang kece abis untuk generasi Z. Ia juga mahasiswa Ilmu Komputer di BINUS—duet unik antara otak anak TI dan sentuhan seni konten visual.
Dia mulai serius belajar makeup sejak umur 15 tahun dan mulai upload karya makeup karakter anime lewat Instagram sekitar Maret 2019. Kontennya cepat naik daun karena detail, karakter yang kuat, dan kemampuan menggambarnya yang juga keren. Followers-nya terus naik, dan ia sering muncul di event beauty influencer, cosplay gathering, bahkan kompetisi desain costume online.
Perjalanan Hidup dan Karier
Maria Clarin mungkin bukan nama selebriti mainstream, tapi di kalangan beauty enthusiast, pecinta anime, dan komunitas Gen Z digital—dia adalah ikon kecantikan dan kreativitas visual. Lahir di Batam pada 12 Juni 2003, Maria tumbuh dalam lingkungan yang penuh nuansa teknologi dan seni.
Ia mulai suka makeup sejak usia SMP, bukan karena ikut-ikutan tren, tapi karena dia senang bereksperimen dengan warna, tekstur, dan bentuk wajah sebagai “kanvas”. Waktu SMA, dia sudah aktif ikut komunitas online seputar makeup dan cosplay. Di situlah bakatnya mulai berkembang.
Nggak cuma jago makeup, Maria juga punya tangan kreatif buat menggambar karakter, bahkan bikin fanart. Konten pertamanya di Instagram dan TikTok berisi transformasi wajah jadi karakter anime—kayak Nezuko (Demon Slayer), Mikasa (Attack on Titan), sampai Harley Quinn. Eksekusinya rapi, detail, dan punya gaya khas yang gampang dikenali.
Perlahan tapi pasti, Maria mulai dikenal luas. Banyak video makeup dan cosplay-nya masuk FYP TikTok dan di-repost akun-akun besar. Followers-nya meledak dalam waktu singkat. Ia bahkan diundang ke beberapa event kreator, salah satunya TikTok Beauty Creator Gathering dan sempat jadi pembicara komunitas Gen Z digital di kampusnya.
Uniknya, di balik persona visualnya yang artsy, Maria juga seorang mahasiswa Ilmu Komputer di BINUS University—kombinasi yang nggak biasa. Siapa sangka, di balik makeup tebal dan wig warna-warni, dia jago coding dan presentasi. Maria nggak cuma mengandalkan tren. Dia terus bereksperimen: bikin konten tutorial makeup, efek FX ringan, menggambar ilustrasi digital, sampai membuat konsep karakter orisinal.
Banyak brand kecantikan lokal dan fashion remaja mulai meliriknya sebagai ambassador. Bahkan, beberapa kolaborasi kontennya dengan influencer lain—termasuk dengan kakaknya sendiri, Leonardo Edwin, makin bikin dia dikenal lintas genre: dari beauty, tech, sampai lifestyle.
Seiring waktu, Maria Clarin tetap konsisten menjaga identitasnya sebagai beauty creator yang nggak sekadar viral, tapi juga edukatif. Dia sering bikin konten “before-after”, menjelaskan teknik makeup sambil ngobrol ringan, bahkan kasih motivasi buat followers yang insecure soal penampilan. Buat banyak orang, dia bukan cuma influencer cantik—tapi juga sosok inspiratif yang mewakili semangat Gen Z: kreatif, tech-savvy, dan berani tampil beda.
Kolaborasi & Jaringan
Maria Clarin pernah kolabs bareng konten kreator lain seperti Kak Leonardo Edwin, Livy Renata, serta influencer beauty seperti Tasya Farasya atau event TikTok Beauty Star. Ia sering tampil sebagai guest speaker di talkshow kreator dan event beauty/K‑pop, memperluas jaringan dari komunitas cosplay ke mainstream gen Z.
Fakta Menarik Maria Clarin
Bakat makeup anime-nya udah rapi sejak umur 15—ianya sering bikin karakter dari Attack on Titan, Demon Slayer, bahkan Marvel dengan detail luar biasa.
Followers TikTok sempat tembus 1 juta lebih sebelum umur 20 karena kontennya viral di komunitas cosplayer dan fashion.
Gelar “Overall Best Speaker NSDC 2020” saat ia masih SMA, mengasah skill debat dan bahasa Inggrisnya.
Kuliah Ilmu Komputer sambil jadi influencer—bukti dia sehari-hari jago kode sekaligus gaya makeup konten kreatif.
Pernah diundang ke event TikTok Beauty Star dan gala premiere film Netflix sebagai influencer muda yang naik daun.
Trilingual: mahir Bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin—nilai plus di konten internasional.
Adik dari Leonardo Edwin, YouTuber ternama, tapi ia membangun brand sendiri lewat kreativitas dan identitas visualnya.
Jadi cosplayer andal dan illustrator—beberapa gambarnya pernah jadi ilustrasi tema fanart dan post NFT kecil-kecilan.
Mix konten edukatif dan estetis: tutorial makeup + behind the scene proses garap konten + review produk lokal kreatif.
Gemar challenge cosplay & make up live, sering ikutan live painting saat streaming TikTok sambil ngobrol bareng follower.